Berita Crypto Terbaru Hari Ini – New York Perketat Proses Listing Coin Crypto Baru kini berhadapan dengan standar regulasi yang lebih ketat dari Departemen Layanan Keuangan New York (DFS), terutama jika mereka mengincar klien ritel. Panduan terbaru yang dikeluarkan oleh regulator pada Senin, 18 September 2023, menegaskan bahwa pemegang lisensi harus melakukan evaluasi mendalam terhadap risiko hukum, reputasi, dan potensi dampak pasar dari setiap koin crypto baru yang ingin mereka daftarkan. Selain itu, mereka juga diwajibkan untuk merancang strategi keluar yang jelas jika suatu saat harus mencabut pencatatan sebuah token. Inspektur Departemen Jasa Keuangan New York (DFS), Adrienne Harris, mengusulkan konsultasi ini sebagai langkah untuk menjaga integritas pasar crypto.
DFS Mengumpulkan Denda Pada Perusahaan Mata Uang Crypto
Harris menekankan pentingnya kesesuaian antara perkembangan industri crypto dan kemampuan regulasi serta operasional Departemen, dengan fokus pada perlindungan konsumen dan stabilitas pasar. DFS telah menggelar tim dengan lebih dari 60 staf yang telah berhasil mengumpulkan lebih dari USD 132 juta dalam bentuk denda yang dikenakan pada perusahaan mata uang virtual. Sebelumnya, pada bulan April, regulator ini telah memutuskan panduan terkait norma pencucian uang dan keamanan siber yang harus diikuti oleh perusahaan crypto, termasuk perusahaan besar seperti Coinbase dan Robinhood.
Sebagai langkah terbaru, regulator juga memperbarui daftar mata uang crypto yang dapat didaftarkan atau disimpan tanpa hambatan peraturan tambahan, termasuk bitcoin (BTC), ether (ETH), serta stablecoin yang diterbitkan oleh PayPal dan Gemini. Meskipun New York telah menjadi salah satu pionir dalam regulasi crypto di AS, beberapa perusahaan telah mengambil langkah kontroversial dengan menarik diri sebagai bentuk protes terhadap regulasi yang ketat ini, seperti yang dilakukan oleh Kraken.