Euregio Heltal – Volatilitas yang mewarnai pada pasar kripto hari ini mengundang perhatian serius dari para pelaku industri dan investor. Dalam periode 24 jam terakhir, mayoritas mata uang kripto mengalami penurunan, mencerminkan gejolak yang tak terelakkan dalam ekosistem digital ini. Namun, analisis lebih mendalam menunjukkan bahwa beberapa aset, seperti Bitcoin, menunjukkan kekuatan yang luar biasa dengan kenaikan harga sebesar 0,36%. Sementara itu, Ethereum dan koin-koin lainnya mengalami pelemahan yang cukup signifikan. Faktor-faktor makro ekonomi global dan kebijakan bank sentral Amerika Serikat menjadi kunci dalam membaca tren ini, yang menuntut kebijakan investasi yang bijak di tengah ketidakpastian pasar. Berikut fakta-fakta mengenai penurunan aset kripto dalam sepekan.
Ethereum dan Koin Lainnya Tertekan
Sebaliknya, Ethereum mengalami pelemahan sebesar 0,25% dalam 24 jam terakhir dan terdepresiasi sebesar 2,05% dalam tujuh hari terakhir. XRP mengalami penurunan harian sebesar 0,24%, tetapi masih mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 1,35%. Solana juga mengalami depresiasi sebesar 0,46% dalam 24 jam terakhir, meskipun tetap mencatatkan kenaikan sebesar 9,30% dalam sepekan.
Menurut laporan dari Cointelegraph, ada beberapa faktor yang mempersulit kenaikan nilai kripto belakangan ini. Kondisi makroekonomi, terutama di Amerika Serikat, penurunan volume perdagangan, dan ekspektasi rendah terhadap Exchange-Traded Fund (ETF) menjadi beberapa di antaranya.
Kebijakan Ketat dari Bank Sentral AS
The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat masih menerapkan kebijakan yang cukup ketat mengingat adanya kenaikan inflasi melebihi target sebesar 2%. Hal ini memungkinkan terjadinya kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) di akhir tahun ini. Imbal hasil US Treasury untuk tenor 10 tahun juga meningkat signifikan akibat suku bunga AS yang tinggi. Hal ini menarik minat investor untuk berinvestasi dalam instrumen keuangan tersebut, sementara sebagian menghindari aset kripto yang dianggap lebih berisiko.
Penurunan Aktivitas Perdagangan Spot
Aktivitas perdagangan spot di bursa tradisional mencapai tingkat terendah sejak akhir 2020, menunjukkan penurunan partisipasi investor institusi. Faktor ini mungkin dipengaruhi oleh keputusan perusahaan perdagangan besar berbasis di AS, seperti Jane Street Group dan Jump Trading, yang menjauh dari pasar mata uang kripto sejak Mei 2023.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap melemahnya pasar kripto saat ini adalah permintaan yang rendah terhadap Exchange-Traded Fund (ETF), terutama yang terkait dengan Ethereum. ETF berjangka Ether yang baru diluncurkan mengalami volume perdagangan yang rendah pada hari pertama, tanpa memberikan dampak signifikan pada harga.
Salah satu ETF yang populer saat ini, Ethereum Strategy ETF (EFUT) VanEck, hanya diperdagangkan sebanyak 25.000 lembar dengan harga rata-rata US$17 per lembar, dengan total volume perdagangan hanya mencapai US$425.000. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun kehadiran ETF, belum terjadi perubahan harga yang signifikan dalam pasar kripto.
Meskipun pasar kripto hari ini mengalami koreksi, Beberapa pakar menggungkapkan bahwa ini adalah kesempatan menarik untuk membeli di tengah keruntuhan pasar kripto. Ketidakpastian perekonomian tetap menjadi kekhawatiran bagi investor yang memilih untuk menunggu dan melihat perkembangan selanjutnya.